tepatnya di pukul 03.00 WIB subuh dini hari
pada tanggal 06 Februari 1993
terdengarlah sebuah tangisan bayi perempuan dari sebuah kamar rumah bersalin.

Rabu, 28 Desember 2011

PIPIS MELEGAKANKU

Sumpah,aku akan menjerit kalau bus ini terbentur lagi di jalan. Kalau bus ini berjalan mulus,tidak berbenturan terus,tentunya aku bisa memejamkan mata dan pura-pura perjalanan ini tidak ada. Pura-pura roda-roda ini tidak berputar. Pura-pura bus ini tidak bergerak. Pura-pura aku tidak ada di dalam bus. Pura-pura aku sedang tidak menahan sesuatu. meringkuk sendirian di duniaku sendiri,tak bisa diraih siapa pun,dan aku tak perlu….  aduh,terbentur lagi.
Bus sialan.
Konyol sekali.
Kenapa aku jadi sesak begini?
Kenapa aku menempuh perjalanan ini?
Kenapa aku tidak berdiri saja,lalu berteriak pada si pengemudi bus,”putar arah, kembali saja!
Aku berubah pikiran. Aku tidak jadi pergi. Aku mau pulang saja. Aku kebelet!”.
Tentu saja dia tidak bakal mau mendengarkan aku. Atau kubajak saja bus ini, kubawa pulang, lalu aku turun dan lari pulang ke rumah menuju wc. Dalam beberapa menit aku sudah bisa merasakan lega.
      Tenang.Tenang.Aku sudah berminggu-minggu merencanakan perjalanan ini. Aku sadar betul apa yang kulakukan. Sudah semiliar kali aku memeriksa detail-detailnya. Aku hanya bisa bilang,mudah-mudahan anak itu tidak ada di sana saat aku turun dari bus nanti. Dan aku bisa menuju wc dahulu. Kalau dia ada, betapa malunya aku. Aku bisa lebih gugup dari ini. Dan betapa ilfilnya dia kepadaku.
Tapi mana mungkin anak itu ilfil padaku?
kami sudah surat-menyurat selama…berapa lama ya?
Setahun? Hanya itu?
Aku bahkan tidak tahu seperti apa rupanya atau suaranya.Sama sekali tidak tahu.Yang kumiliki hanyalah sekotak penuh surat,selembar karcis bus,dan kenekatan anak umur delapan belas tahun yang sedang jatuh cinta sehingga tidak pikir panjang lagi…eit…tunggu dulu!
Tak mungkin aku jatuh cinta pada anak ini.Aku belum pernah bertemu dengannya!
Bagaimana kalau ternyata dia hanya mempermainkanku ?
Bagaimana kalau ternyata aku tidak seperti yang dia bayangkan dari surat-suratnya atau dia tidak seperti yang aku bayangkan dari surat-suratnya,dan dugaanku selama ini ternyata salah besar ?
      Aku mendapat kiriman kartu pos dengan pesan,”Datanglah mengujungiku tanggal 10 nanti”,dan aku langsung berangkat naik bus dengan detak jantung yang begitu cepat pada pukul 7.15 pagi ini.
Dimana akal sehatku? Logikaku?
Biasanya aku bisa berpikir logis dikelas matematika. Sekarang aku bahkan tidak tahu apakah uangku cukup membeli karcis pulang..pulang..ke rumah yang rasanya begitu jauh. Belum pernah aku bepergian sejauh ini seorang diri,dan aku takut setengah mati.
      Aduh,jangan menangis. Jangan,jangan,tolonglah,Tuhan.jangan biarkan aku menangis sekarang,jangan biarkan aku kelihatan seperti bayo yang tidak berdaya. Dia tidak boleh sampai tahu aku habis menangis.Itu kalau dia bisa melihatku nanti,kalau dia menemukanku.Ada sekitar empat puluh orang di dalam bus ini.Bagaimana kalau dia menghampiri gadis cantik yang duduk di depanku,gadis pirang yang sangat memikat itu,lalu berkata,”Hai,ini aku.”Aku mesti bagaimana?Apa aku mesti mengatakan ,”Maaf,aku orangnya .menyesal sekali.”Bagaimana pula aku bisa mengenali dia ?Jangan-jangan semua ini Cuma lelucon konyol belaka.Lelucon konyol yang sudah dipersiapkannya selama setahun,ha-ha-ha,ternyata dia pembohong yang sangat hebat dan aku orang paling tolol dan mudah percaya yang pernah hidup di planet luas,LUAS ini….Bisa sih aku berhenti menangis seperti anak kecil begini? Oh,kalau bus ini terbentur sekali lagi ,sumpah celanaku akan basah…
      Sudah sampaikah aku?Itu stasiunnya ,disana itu.Ya ,bus ini mengurangi kecepatan..kami sudah sampai.Omigod,Omigod,Omigod,aku sudah di sini,aku berlari mencari kamar kecil dan melepaskan apa yang aku tahan dari tadi.
Konyolnya aku? Hanya ingin bertemu dengan seorang lelaki sampai seperti ini. Sekeluarnya aku dari toilet di suatu tempat di stasiun. Itu dia sedang menanti,menungguku dan hanya…
Omigod! Itu namaku? Namaku ditulis diselembar karton cokelat besar.DALAM TULISAN TANGANNYA SENDIRI…itu dia.Itu dia.Jadi,begitulah cara dia menemukanku.Aku mesti menghampirinya dan berkata,”Hai,ini aku..ini aku,aku di sini,aku benar-benar sinting.Tapi rasanya aku sudah jatuh cinta padamu.”…Rasanya aku sungguh menyatakannya. Aku sangat lega.

Senin, 26 Desember 2011

februari,,
buat gue bulan yang manis
karena dibulan ini pertama kali gue nangis,
pukul 03.00 dini hari
tanggal 6
ini buktinya
itu gue baru keluar dari perut emak gue.
nah betul sekali,,
februari bulan kelahiran gue..